qs asy syu ara ayat 214 216

Pendahuluan

Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Muslim yang mengandung pedoman hidup dan petunjuk dari Allah. Setiap ayat di dalamnya memiliki makna dan pesan yang mendalam. Salah satu ayat yang menarik untuk ditelusuri adalah QS Asy-Syu’ara’ Ayat 214-216. Dalam artikel ini, akan dibahas secara mendetail tentang makna dan pesan yang terkandung dalam ayat tersebut, serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat 214: “Dan berilah peringatan kepada keluarga mu terdekat.”

Ayat 215: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh rendah hati, dan ucapkanlah: ‘Salah satu pun dari kalian berdua tidak boleh marah kepadaku, sesudah ini, aku tidak akan memberikan petunjuk kepadamu dari Allah. Sesungguhnya kamu akan menghadapi seksa yang besar di hari kiamat.”

Ayat 216: “Dan jika mereka berpaling, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.”

Pengertian QS Asy-Syu’ara’ Ayat 214-216

QS Asy-Syu’ara’ adalah surah ke-26 dalam Al-Quran. Ayat 214-216 merupakan bagian terakhir dari surah ini. Ayat ini memberikan perintah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberikan peringatan kepada keluarga terdekatnya, termasuk Abu Lahab yang menjadi salah satu musuh dakwah Islam saat itu.

Ayat 215 menambahkan bahwa Nabi Muhammad harus tetap rendah hati dalam menyampaikan peringatan ini, walaupun dihadapi dengan penolakan dan kebencian dari keluarga dekatnya. Ayat ini juga menyebutkan ancaman siksa yang menanti mereka di hari kiamat jika mereka tidak mau menerima petunjuk dari Allah.

Sedangkan ayat 216 memberikan penegasan bahwa jika keluarga dekat Nabi Muhammad berpaling dan tidak menerima peringatannya, Allah tetap Maha Melihat dan akan memberikan balasan yang sesuai terhadap perbuatan mereka.

Makna dan Pesan Ayat 214-216

Ayat 214-216 mengandung beberapa makna dan pesan yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, peringatan kepada keluarga terdekat mengingatkan kita akan pentingnya memberi pengertian dan nasihat kepada orang-orang terdekat kita agar mereka juga mencapai hidayah Allah. Hal ini dapat diterapkan dalam keluarga, di mana kita harus saling mengingatkan dan mendukung untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

Kedua, rendah hati dalam menyampaikan peringatan mengajarkan kita untuk tidak sombong dan tidak menganggap diri lebih baik dari orang lain. Kita harus tetap rendah hati dan menghormati orang lain, meskipun ada yang tidak menerima nasehat atau berbeda pendapat dengan kita. Sikap rendah hati ini sangat penting dalam menjaga hubungan sosial dan membangun kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ketiga, ancaman siksa di hari kiamat mengingatkan kita akan konsekuensi dari perbuatan yang kita lakukan dalam hidup ini. Terlepas dari hubungan darah atau kedekatan personal, semua orang akan bertanggung jawab atas tindakan mereka di hadapan Allah. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan perbuatan kita dan selalu berusaha menjalankan kebaikan serta menjauhi segala bentuk kejahatan.

Keempat, pesan bahwa Allah Maha Melihat mengingatkan kita akan ketaatan dan takwa yang harus dipertahankan dalam hidup ini. Meskipun ada orang yang tidak mau menerima nasihat atau mengabaikan kebenaran, Allah tetap menyaksikan segala perbuatan dan niat kita. Oleh karena itu, kita harus tetap berbuat baik dan mengandalkan Allah dalam setiap langkah dan keputusan yang kita ambil.

Kelima, ayat-ayat ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam menjalankan dakwah dan kebenaran, meskipun menghadapi oposisi dari orang-orang terdekat kita atau masyarakat luas. Kita tidak boleh berhenti berdakwah dan menyebarkan kebaikan hanya karena ada rintangan atau penolakan. Ayat ini memotivasi kita untuk terus berjuang dan mengharapkan balasan dari Allah yang lebih besar di akhirat nanti.

Keenam, kesabaran dalam menghadapi penolakan dan kesulitan adalah hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Ayat-ayat ini mengajarkan kita untuk sabar dan berserah diri kepada Allah dalam menghadapi ujian dan cobaan. Dengan sabar, kita dapat mengatasi setiap rintangan dan dapat terus berjuang ke arah kebaikan dan kebenaran.

Ketujuh, ayat-ayat ini mengingatkan kita akan keadilan dan kebijaksanaan Allah dalam memberikan balasan atas perbuatan manusia. Tidak ada perbuatan yang akan terlewatkan atau luput dari perhatian-Nya. Oleh karena itu, kita harus berupaya melakukan amal perbuatan yang baik dan selalu berusaha menjalankan kehidupan yang Islami agar mendapatkan balasan yang baik dari Allah di akhirat nanti.

Tabel QS Asy-Syu’ara’ Ayat 214-216

No Ayat Terjemahan
1 214 Dan berilah peringatan kepada keluarga mu terdekat.
2 215 Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh rendah hati, dan ucapkanlah: ‘Salah satu pun dari kalian berdua tidak boleh marah kepadaku, sesudah ini, aku tidak akan memberikan petunjuk kepadamu dari Allah. Sesungguhnya kamu akan menghadapi seksa yang besar di hari kiamat.’
3 216 Dan jika mereka berpaling, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

Kesimpulan

Dalam QS Asy-Syu’ara’ ayat 214-216, terdapat beberapa pesan penting yang terkandung dalam Al-Quran. Pertama, kita perlu memberikan peringatan dan nasihat kepada keluarga terdekat kita untuk menjaga keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Kedua, kita harus tetap rendah hati dalam menyampaikan peringatan ini, sehingga dapat membangun hubungan sosial yang harmonis dan menghindari sikap sombong. Ketiga, perbuatan dan niat kita selalu tercatat oleh Allah, sehingga kita harus menjalankan kehidupan yang Islami dan bertanggung jawab atas segala perbuatan kita.

Keempat, kita harus tetap teguh dalam menghadapi penolakan dan kesulitan dalam berdakwah dan menyebarkan kebaikan. Kelima, kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan ini adalah kunci untuk menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Keenam, keadilan dan kebijaksanaan Allah akan membalas setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia ini. Ketujuh, kita perlu melakukan amal perbuatan yang baik dan selalu mengandalkan Allah dalam setiap langkah dan keputusan kita.

Dengan memahami makna dan pesan dari QS Asy-Syu’ara’ Ayat 214-216, kita dapat mengambil pelajaran berharga untuk menerapkan nilai-nilai mulia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat menjadi muslim yang lebih baik dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Sumber: Al-Quran Surah Asy-Syu’ara’ Ayat 214-216

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *